Di era modern ini, banyak sekali masyarakat lebih mengedepankan penampilan dari pada akhlak, masyarakat menganggap bahwa penampilan adalah nomer satu yang harus menjadi prioritas yang utama, sehingga masyarakat kita lebih cenderung percaya diri mengenakan pakaian seperti orang barat dibanding memakai pakaian yang tertutup. Masyarakat kita menganggap bahwa mengenakan pakaian seperti orang barat akan merasa lebih percaya diri dan lebih tren dengan perkembangan zaman.
Bagi masyarakat kita, memakai pakaian yang tertutup menganggap bahwa kita itu telah tertinggal oleh perkembangan zaman. Padahal Nabi Mahammad SAW. memberikan ajaran bagi kita bahwa berpakaian yang menutup aurat itu sangat penting, selain fungsinya bagi kita untuk menutup aurat, juga agar seseorang yang melihat kita tidak menimbulkan syahwad dan dosa, baik itu ketika kita bertemu dengan teman dekat maupun dengan orang yang lebih tua, sesungguhnya apa yang kita pakai termasuk cerminan kepribadiaan kita.
Selain melalui penampilan berpakaian, ada juga melaui badan, semisal seseorang memiliki badan yang bagus, dan paras yang cantik, pasti ia akan meremehkan seseorang yang tidak bisa memiliki badan yang bagus, dan paras yang cantik. Pastinya ia merasa iri dan dikucilkan dalam kehidupan masyarakat. Padahal sejatinya itu semua hanya titipan dari Allah SWT. semata, Allah SWT. menciptakan rupa yang berbeda agar kita bisa toleransi, bisa menghargai suatu perbedaan, maka dari itu bersyukurlah terhadap apa yang kita punya sekarang ini, meskipun kita tidak memiliki rupa yang menawan pasti ada kelebihan yang patut kita syukuri, mungkin Allah SWT. tidak menampakkan kelebihan itu, karena sejatinya setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak ada manusia yang hanya memiliki kelebihan tanpa adanya kekurangan, hal itu hanya bisa dimiliki oleh Allah SWT.
Dalam kehidupan sosial, banyak orang kaya yang merasa bangga dengan apa yang dimilikinya, mereka merasa bahagia dengan harta benda yang dimilikinya sehingga ia manfaatkan untuk hura-hura, untuk kesenangan duniawi saja, padahal sebagian harta yang kita miliki harus disedekahkan kepada yang berhak menerimanya, justru orang yang sederhana selalu merasa bersyukur dengan apa yang dimilikinya, ia malah tidak segan-segan untuk menyedekahkan hartanya, meskipun harta yang dimilikinya itu tidak seberapa.
Banyak orang miskin yang berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji, akibat dari kurangnya perekonomian keinginan mereka harus tertunda. Tetapi tidak semua orang kaya lebih mementingkan kehisupan duniawi saja, ada juga orang kaya yang suka bersedekah, peduli dengan sesama dan mudah berinteraksi sosial dengan masyarakat sosial. Intinya kita harus bisa memilih mana yang baik bagi kehidupan kita dan mana yang tidak baik bagi kehidupan kita, ambilah khikmah dari sebuah peristiwa untuk menjadikan kita insan yang mulia.
Yang saya prihatinkan di era sekarang ini, maksiat merebak dimana-mana. masjid, musholla mulai sepi, hanya orang tua saja yang meramaikan masjid, karya-karya mulai tidak dilestarikan seperti wayang kulit, teater dan sebagainya. Hewan-hewan banyak yang punah, banyak diburu oleh manusia bahkan yang dilarangpun dikonsumsi oleh manusia itu sendiri. Tumbuh- tumbuhan mulai berkurang akibat dari dibangunnya perumahan, apartemen, jalan, dan sebagainnya oleh pemerintah. Sehingga terjadi banjir, hal jni akibat dari ulah dan keserakahan manusia sendiri, Allah SWT. menciptakan makhluknya sesuai dengan kadar dan porsinya masing-masing tetapi manusianya yang kurang bersyukur.
Sebagai generasi yang berakhlak, marilah ubah kehidupan kita dengan menerapkan perilaku yang baik seperti saling menghormati, saling menyayangi dan saling tolong menolong, karena apabila hal itu telah ada dalam pribadi manusia, kemaksiatan sedikit demi sedikit akan berkurang. Nah langkah awal kita yaitu melalui keluarga, terapkan setiap selesai sholat maghrib untuk membaca Al-Qur’an meskipun hanya sebentar, ajaklah adik kita untuk menerapkan akhlak dan sopan santun khususnya kepada kedua orang tua, batasi adik kita untuk bermain Hp dengan membagi waktunya untuk belajar dan didiklah adik kita betapa perlunya berinteraksi sosial, karena dengan berinteraksi sosial akan menambah pengetahuan dan pikiran kita pun menjadi terbuka, serta nasehatilah adik kita bahwa jangan terpaku atau jangan berlebihan menggunakan teknologi seperti Hp. Hp hanya sekedar untuk menunjang kebutuhan kita saja, karena didalamnya pasti terdapat hal yang positif dan negatifnya, apabila kita terbiasa menggunakan teknologi atau Hp dikhawatirkan akan menjerumuskan kita ke hal-hal yang kurang baik.
Langkah selanjutnya adalah ajaklah teman dekatmu untuk mengikuti organisasi, karena dari situ terdapat kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan potensi pada diri kita, selain melatih kepercayaan diri, melalui organisasi juga dapat mempererat hubungan silaturahmi. Ajaklah teman dekatmu untuk sholat berjama’ah dimasjid maupun dimusholla yang dekat dengan tempat tinggal kita, dan ajaklah teman dekatmu untuk mengikuti pengajian-pengajian seperti barzanji atau kegiatan yang lainnya. Hal ini dapat menjadikan masjid maupun tempat tinggal kita menjadi hidup kembali melaui kegiatan keagamaan.
Tanamkan pada diri kita perilaku peduli, dan rasa syukur karena apabila kita telah tercipta rasa tersebut, sekecil apapun kita melihat seseorang mengalami kesulitan kita paling tidak bisa merasakannya, lebih baik lagi kita bisa membantu kesulitannya, itu fungsinya saling tolong menolong dalam islam, yang kaya membantu yang miskin, yang bisa membantu yang mengalami kesulitan, tidak ada manusia yang dapat berdiri sendiri pasti membutuhkan orang lain, maka janganlah kamu memiliki sifat sombong, tanamkan sifat yang baik pada diri kita, karena sejatinya hal-hal yang positif dapat menghantarkan kita ke sebuah kebahagiaan.
Syukur, syukur merupakan sesuatu dimana kita mendapatkan sebuah kebahagiaan atau kenikmatan dari Allah SWT. kita bisa mengabarkan rasa syukur itu melalui ucapan maupun perbuatan, melalui ucapan kita bisa menerapkannya melalui do’a setelah selesai sholat, kemudian melalui perbuatan, banyak hal yang dapat kita lakukan yaitu bersedekah, kita membantu orang-orang disekitar kita yang lemah, atau mengadakan acara syukuran, sebagai tanda syukur kepada Allah SWT. banyak orang yang tidak bersyukur dengan apa yang dimilikinya, ia tidak merasa puas dengan bahkan ia merasa ingin lebih dan lebih terhadap apa yang dimilikinya, hal ini disebabkan karena ia lebih mementingkan kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat. Kita lihat saja dalam kehidupan nyata terdapat seseorang yang cacat fisik tetapi ia tidak minder, meskipun tubuhnya tidak lengkap, ada juga orang tua yang sudah rentan, berjalan saja susah tetapi tidak pantang menyerah, bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarganya meskipun hasil yang didapatnya tidak seberapa.
Banyak masyarakat kita yang membuang sampah tidak pada tempatnya mulai dari membuang sampah disungai, pantai sampai pinggir jalan raya pun dipenuhi dengan sampah, hingga sampah-sampah tersebut menjadi menumpuk yang menyebabkan sarang nyamuk dan menimbulkan timbulnya berbagai penyakit sampai akhirnya menjadi banjir. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kepedulian masyarakat akan kebersihan itu sangat penting, selain dapat membuat kenyamanan, kita yang melihatmu indah, serta kurangnya ketegasan oleh pemerintah mengenai hal itu. Banyak rumah-rumah kumuh, kotor dan tidak terawat, kurangnya lahan, kurangnya penghijauan, pemerintah seharusnya menghimbau kepada masyarakat betapa pentingnya memelihara kelestarian alam.
Sekarang ini, hasil pertanian, perkebunan, peternakan mulai berkurang, masyarakat kebanyakan menginginkan untuk bekerja di perkotaan, selain gajinya yang tinggi, mereka menganggap bahwa kehidupannya akan terjamin dan mapan. Oleh karena itu, dari sinilah kurangnya kepedulian pemerintah terhadap masyarakat rendah, justru masyarakat rendahlah yang berperan penting dalam memajukan suatu negara.
Marilah kita bersama-sama membangun negara ini, dengan cara kita ramaikan daerah kita sendiri melaui sebuah pengajian, maulidan, serta merayakan hari-hari besar dengan penuh suka cita, karena melaui itu akan terwujud sifat kedamaian. Memang hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan penuh perjuangan dan juga banyak rintangan yang menanti kita, tetapi dibalik itu semua pasti ada kemudahan, tidak ada keberhasilan tanpa usaha, kesulitan yang kita alami saat ini adalah banyaknya masyarakat dari golongan elit bahkan golongan biasapun yang menghabiskan waktunya untuk berfoya-foya, berjudi, mabuk-mabukan. Hal ini membuat kita kesulitan untuk merubah perilaku masyarakat kita, selain itu ada juga anak yang tidak menerapkan perilaku sopan santun, berbicara kepada siapapun tidak menggunakan etika dan tata krama.
Di era modern ini, etika dan akhlak mulai berkurang untuk diterapkan, hal ini ditakutkan akan menyebabkan kehancuran hingga akhirnya kiamatpun tiba, pada hari itu semua amalan-amalan kita akan dipertanggung jawabkan mulai dari yang baik maupun yang buruk sekaligus, tidak akan ada ampunan bagi Allah SWT., oleh karena itu, marilah kita ubah kebiasaan-kebiasaan yang buruk itu dengan kegiatan yang bermanfaat, baik itu bermanfaat baik kita sendiri maupun terlebih lagi bisa bermanfaat untuk orang lain. Berbaktilah kepada orang tua kita, terutama ibu kita, karena surga berada dibawah telapak kaki ibu, selain itu perbanyaklah bershodaqoh dan berbuat baik kepada siapa saja, khususnya kepada kaum yang lemah.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa pentingnya akhlak di era modern ini, selain kita bisa memiliki akhlak yang mulia yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. akhlak juga merupakan cerminan kepribadian kita, dengan akhlak dapat menuntun kita kejalan yang benar dan dapat mencapai ridha Allah SWT. sekaligus kita bisa mendapatkan kebahagiaan didunia maupun kebahagiaan diakhirat.
*Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Pekalongan