MALANG, MediaMahasiswa.com – Penyerahan pataka dari Badan Penanggulana Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Malang kepada BPBD kabupaten Blitar di bendungan Lahor menandai belanjutnya Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami ke kabupaten Blitar, Rabu (17/7).
Sehari sebelumnya, ekspedisi Destana Tsunami berlangsung di tiga titik di kabupaten Malang, yakni SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo, desa Tamban, dan desa Kedung Banteng. Kepala BPBD kabupaten Malang Bambang Istiawan mengisahkan, tahun 1994 pernah terjadi bencana tsunami di desa Tamban. “Kita tidak bisa prediksi terjadinya tsunami. Maka dari itu penting untuk kita siapkan ketangguhan di masing-masing desa,” ujar Bambang.
Baca juga: Ekspedisi Destana di Kabupaten Malang Sasar Siswa Baru
Bambang mengapresiasi berbagai pihak yang mendukung pelaksanaan ekspedisi ini. “BPBD tidak akan bisa melaksanakan agenda ini tanpa dukungan berbagai pihak, salah satunya MDMC. Maka, sinergi ini begitu penting untuk menyukseskan terbentuknya desa tangguh bencana,” lanjut Bambang.
Di kabupaten Blitar, setelah penyerahan pataka, ekspedisi dilanjutkan dengan distribusi air bersih di desa Ngadipuro, kecamatan Ngeni. “Desa ini merupakan salah satu desa bimbingan MDMC kabupaten Blitar yang konturnya banyak perbukitan, sehingga ketika musim kemarau sering terjadi kekeringan,” ujar perwakilan MDMC kabupaten Blitar Novan Riyanto.
Baca juga: Layakkah 19 Desa di Malang sebagai Desa Tangguh Bencana?
Seperti yang dikabarkan kepada redaksi MediaMahasiswa.com (17/7), kegiatan akan dilanjutkan dengan sosialisasi kesehatan dan pelatihan kesiapsiagaan bencana di desa Tambakrejo. “Meski potensi tsunami Blitar tergolong kecil, namun kami tetap memandang penting untuk menciptakan masyarakat yang sadar dan aman bencana,” pungkasnya. (Isna/MM)