MALANG, MediaMahasiswa.com – Siapa sangka, sayuran wortel bisa diolah jadi panganan enak, lezat dan tentu saja menyehatkan. Tak pernah terpikir, sayuran kaya akan vitamin A ini bisa diolah menjadi bakso. Hal inilah yang disosialisasikan kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 113 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ke warga Desa Sukomulyo. Mereka melakukan penyuluhan inovatif bidang kewirausahan bebasis kuliner bakso wotel sebagai usaha produktif.
Bakso wortel sebagai solusi solutif dalam pengembangan perekonomian warga yang didasari atas adanya potensi desa yang letak geografisnya berada di dataran tinggi, dengan penghasilan sayur mayur yang melimpah khususnya wortel. Dalam hal ini Bakso menjadi menu tersohor karena bakso merupakan salah satu komoditas kuliner unggul serta ciri khas dari kota Malang.
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan di Balai Desa Sukomulyo (1/8), dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Malang sebagai pengisi materi tentang kewirausahaan. Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat desa, terlihat dari banyaknya yang hadir dalam penyuluhan.

Materi yang disampaikan tentang kewirausahaan sangat menarik, pemateri menyampaikan bagaimana cara membuat bisnis dari keahilan, apa tujuan pengembangan agrowisata dalam ekonomi desa dan cara konsisten melakukan bisnis. Kegiatan ini.
Ibu Kepala desa juga memberikan sambutan baik. “Banyak ilmu yang didapat. Karena selama ini warga dalam melakukan bisnis hanya produksi lalu distribusi secara langsung. Sehingga bisnis tidak semua berjalan sukses. Sementara bakso wortel nya cukup menarik dan enak, lebih empuk dari bakso biasanya dan kemungkinan akan disukai oleh banyak warga,” ujarnya.
Konsep kuliner bakso wortel memang baru pertama kali diperkenalkan di Desa Sukomulyo. Diharapkan menjadi potensi peningkatan ekonomi baru yang mampu dikembangkan oleh warga desa. Diharapkan juga banyak memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat karena pada dasarnya peran mahasiswa tidak hanya meningkatkan intelektual dan meraih nilai tinggi di universitas tapi juga mengaplikasikan teori – teori yang di peroleh untuk masyarakat sekitar.
I’anatut Thoifah sebagai Dosen Pembimbing Lapangan KKN 113 Universitas Muhammadiyah Malang memberikan semangat positif dan mendukung kegiatan positif ini, “Menjadi mahasiswa yang menginspirasi bukan hanya membanggakan tapi juga patut dibanggakan,” Imbuhya. (ade/MM)