SUMEDANG, MediaMahasiswa.com – Universitas Padjadaran kembali melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Program Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM). Program KKN menggunakan metode berbasis daring yang digelar pada 11 Januari-10 Febuari 2021 setelah sebelumnya sukses digelar pertama kali pada Juli tahun 2020.
Program KKN menggunakan metode daring tetap dipilih mengingat saat ini masyarakat masih berada di kondisi Pandemi virus COVID-19. Peserta KKN tahun 2021 ini diikuti sebanyak 3.165 mahasiswa dan didampingi sebanyak 165 Dosen Pembimbing Lapangan dengan mengangkat empat tema utama meliputi bidang kesehatan, perikanan, kewirausahaan, dan pertanian.
Tim KKN Probiat, salah satu tim KKN yang bergerak di bidang pertanian dengan bertemakan “Peningkatan Nilai Tambah Ubi Jalar Menjadi Produk Pangan Sehat” melakukan sosialisasi kreasi produk makanan kekinian berbasis ubi jalar.
Program ini bermitra dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Harum Manis & Maja Hurip di Desa Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang dengan ubi jalar sebagai produk hasil tani unggulan mereka.
Kegiatan sosialisasi salah satunya dilaksanakan dengan menggelar seminar daring yang mengangkat tema “Koordinasi Program KKN bersama Mitra KWT Kutamandiri, Tanjungsari” pada Rabu, (13/01).
Webinar ini dihadiri oleh seluruh anggota Tim KKN Probiat yang berjumlah 19 orang, didampingi oleh dosen pembimbing lapangan Dr.Siti Nurhasanah S.TP, M.Si dari Fakultas Teknologi Industri Pertanian serta anggota KWT Harum Manis & Maja Hurip.
Dalam seminar tersebut Tim KKN Probiat memaparkan berbagai produk makanan kekinian berbahan dasar ubi jalar meliputi Kue Kering Ubi Jalar (U-Bite), Roti Ubi Korea (Rokubi), dan Yoghurt Ubi (YoUU).

Selain pemaparan melalui webinar, Tim KKN Probiat juga membagikan selebaran kepada para anggota KWT Harum Manis & Maja Hurip yang memuat beberapa bagian seperti resep produk, informasi nilai gizi, ide kemasan produk, serta tips pemasaran secara digital.
Dalam rangka merealisasikan inovasi ketiga produk tersebut, KWT Harum Manis & Maja Hurip melaksanakan praktik perdana pembuatan produk. Praktik perdana didampingi oleh Dr.Siti Nurhasanah S.TP, M.Si secara langsung pada Rabu, (20/01).
Kegiatan tersebut berlangsung dengan baik dan tetap mengikuti protokol kesehatan hingga mampu menghasilkan ketiga produk dengan sesuai harapan. Tidak berhenti di situ, beberapa anggota KWT dilaporkan telah melakukan kembali praktik pembuatan produk secara mandiri di kediaman mereka masing-masing pasca pelatihan perdana.
“Alhamdulillah menambah wawasan sekali terutama jadi tahu ternyata banyak olahan yang bisa dibuat dari ubi jalar. Selama ini kita hanya tahu olahannya seperti Klepon ubi, Talam ubi, Candil. Itu makanan yang sudah umum. Semoga kami dapat memproduksi olahan itu lebih lanjut dan kemudian akan dipasarkan meskipun di tengah banyaknya keterbatasan pandemi COVID-19 sekarang,” ujar ketua KWT Harum Manis Eli Ernawati saat diwawancarai pasca melaksanakan praktik pembuatan produk.
Seluruh rangkaian sosialisasi Tim KKN Probiat ini diharapkan memberikan dampak secara jangka panjang kepada KWT Harum Manis & Maja Hurip. Utamanya dalam mengembangkan bisnis olahan produk kekinian berbahan dasar ubi jalar yang menjadi hasil tani unggulan mereka.
Dengan olahan makanan kekinian juga diharapkan dapat menjangkau terutama kalangan pasar anak muda. Meskipun tidak menutup kemungkinan juga dapat dijangkau oleh kaum dewasa dan lansia penggemar olahan ubi.
“Senang sekali melihat antusiasme dari KWT Harum Manis & Maja Hurip. Responnya sangat positif terhadap apa yang telah kami sosialisasikan. Meskipun disampaikan secara online, kami harap tidak menjadi kendala dan kami tetap berusaha memberikan inovasi dan solusi di tengah kondisi pandemi saat ini. Saya dan teman-teman berharap produk yang kami sosialisasikan ini menjadi potensi yang memiliki nilai jual dan peminat yang tinggi di pasaran berbagai kalangan,” ujar Siti Intan selaku Ketua Tim KKN Probiat.
*Citizen journalism dari Gustiana Intan Widuri, mahasiswa Universitas Padjajaran