CIREBON, MediaMahasiswa.com – Nabilah Rohadatul ‘Aisy menjadi saksi betapa keberkahan al Quran teramat berpengaruh pada setiap pencapaian dalam hidupnya. Salah satunya, diceritakan alumni Pesantren Tahfidz Quran Terpadu (PTQT) Al Hikmah Cirebon ini, saat dirinya baru-baru ini dinyatakan lolos sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi di salah satu perguruan tinggi negeri kenamaan di Indonesia: Universitas Brawijaya (UB). Nabilah telah berhasil menuntaskan hapalannya hingga 30 Juz Al Quran.
Menghafal Al Quran telah memotivasinya untuk meraih banyak hal. Tak melulu urusan akhirat, melainkan juga untuk urusan keduniaan. Karenanya, tak sekadar menjadi seorang dokter, dara kelahiran Purwakarta ini ingin profesi dokter giginya itu nantinya menjadi perantara dirinya berdakwah. Sambil mengobati, Ia ingin menebar nilai-nilai keislaman kepada siapapun yang menjadi pasiennya. Utamanya mendakwahi anak-anak. Hal itu lantaran kecintaannya kepada anak kecil.
“Nabilah ingin membuktikan bahwa Asy-Syifa nya Allah itu benar-benar ada. Penyembuhannya Allah itu ada. Dengan secuil ilmu yang Nabilah miliki, yang gak ada apa-apanya itu, bagaimana caranya agar bisa berdakwah dan bagaimana agar Nabilah bisa menunjukkan kasih sayangnya Allah lewat perantara kesembuhan. Nabilah sekaligus ingin memberi pembuktian bahwa nilai-nilai agama (spiritualitas, red.) jika diaplikasikan di urusan dunia akan berdampak luar biasa,” katanya.
Awalnya, Ia menargetkan untuk bisa lolos di kedokteran umum atau anak. Namun takdir berkata lain. Saran dari sang kakak lah yang membuatnya berketetapan hati untuk menyongsong takdir diterima sebagai mahasiswa kedokteran gigi. “Saya yakin keberkahan Al Quran itu gak hanya pas kita menghafal saja, tapi sampai nanti di akhirat. Jadi keberkahan dalam setiap perjalanan hidup kita dan setiap kemudahan hidup yang Allah kasih pasti syafaatnya juga ada dan diberikan oleh Al Quran,” ungkapnya (12/12).
Perjuangannya menjajaki pendaftaran sebagai mahasiswa kedokteran ke semua perguruan tinggi bukannya tak menemui rintangan. Belasan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta telah dijajakinya. Sebetulnya Ia sudah diterima di jurusan kedokteran umum di perguruan tinggi swasta. Lantaran terlewat mendaftar ulang, Ia mesti ikhlas menerima kenyataan tak diterima sebagai mahasiswa jurusan kedokteran umum. Tak menyerah. Ia tetap meyakini, takdir yang diberikan Allah SWT adalah takdir terbaik untuknya.
Diakui putri dari Bapak Nono Roseno Agus Ridwan dan Ibu Iar Rosidah, raihannya saat ini tak lain berkat andil tangan dingin para guru dari PTQT Al Hikmah Cirebon. Disebutnya, para guru di sini mendorong para santrinya untuk meraih cita-citanya. “Tak hanya mendorong, para guru juga memberikan jalan sekaligus cara agar kami bisa fokus kepada impian kita. Tak hanya mimpi akhirat dengan menghafal Quran, melainkan juga meraih mimpi keduniaan. Guru-gurunya tuh Masya Allah banget. Ikhlas juga senantiasa membantu kita,” tukas Nabilah.
Lebih jauh, Nabilah menyebut bahwa guru-guru Al Hikmah Cirebon benar-benar mendorong untuk meraih cita-cita para santrinya. Utamanya melakukan pendampingan tentang cara agar mereka bisa fokus ke impiannya, membantu membuat strategi untuk mewujudkan mimpi, membantu membuat alternatif meraih mimpi, membantu menyediakan segala fasilitas untuk menyongsong mimpi, serta pendampingan masif guna mendekatkan diri dengan mimpinya. Demikian upaya ini diakui Nabilah dan alumni Al Hikmah lainnya.
Di kesempatan lain, Ketua Yayasan Al Hikmah Cirebon, KH. Muslich Marzuki M. Lc. M.Ag. menjelaskan visi Yayasan Al Hikmah memang menjadi lembaga pendidikan Islam terdepan dalam mencetak generasi Qurani dan Dai Rabbani. Selain itu, misinya yakni menanamkan nilai-nilai Islam melalui Tahsin (bacaan yang baik dan benar), Tafhim (pemahaman), Tahfidz (menghafal), dan Tathbik (penerapan) Al Quran dalam kehidupan sehari-hari. “Santri juga diharapkan mampu berdakwah menuju masyarakat Islami,” ungkapnya. (*)