MediaMahasiswa.com – Seorang pakar kesehatan masyarakat dari University of Newcastle, Dr. Craig Dalton, memaparkan bahwa virus dapat mudah tersebar apabila masyarakat sering melakukan interaksi secara langsung.
“Penyebaran virus dapat mudah terjadi apabila berada di dalam keramaian, saling berdekatan secara fisik, saling berbagi makanan, minuman, dan penggunaan barang secara bergantian, konsumsi alkohol dan obat-obatan, dan ventilasi yang buruk,” ujar Dalton yang juga pakar penyakit menular dan pemerhati kesehatan lingkungan ini.
Hal itu disampaikannya dalam International Webinar Collaboration yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya bersama Universitas Lambung Mangkurat dan University of Newcastle Australia, Kamis (18/06/2020), dengan tema How’s Our Live Facing New Normal from Multi Perspective.
Baru-baru ini, pada saat memasuki era New Normal, ramai dibicarakan Herd Imunity atau kekebalan imunitas tubuh. Herd Imunity mencuat juga dikarenakan untuk menemukan vaksin Covid-19 masih membutuhkan waktu lebih.
“Jika 3% dari komunitas masyarakat terinfeksi per bulannya dan kemudian menjadi kebal, maka dibutuhkan 16 bulan untuk mendapat kekebalan 50%,” paparnya dalam rilis resmi yang diterima redaksi MediaMahasiswa.com.
Tentu membutuhkan waktu lama untuk mencapai kekebalan tubuh maksimal. Namun demikian, sambung Dalton, penggunaan vaksin untuk saat ini merupakan sebuah pilihan yang tidak bisa menjamin keberhasilan vaksin tersebut.
Kepedulian satu sama lain, saling membantu tanpa melihat status sosial dirasa mampu menjadikan kekuatan baru untuk bertahan.
“Keterlibatan komunitas menjadi sangat penting untuk membuat semua orang bertahan dalam pandemi ini,” ucap Dr. Dalton yang juga memiliki ketertarikan terhadap Filosofi Timur ini.
Terakhir, disebut Dalton, adanya kemajuan bidang teknologi tentu dapat memudahkan keterlibatan masyarakat menjadi lebih efektif. (can)