Media Mahasiswa
  • Home
  • Kampus
  • Lifestyle
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
No Result
View All Result
Media Mahasiswa
  • Home
  • Kampus
  • Lifestyle
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
No Result
View All Result
Media Mahasiswa
No Result
View All Result

Akademisi IIUM Bahas Dinamika Multikulturalisme Malaysia dalam Perspektif Historis

Januari 12, 2025
in Kampus
Akademisi IIUM Bahas Dinamika Multikulturalisme Malaysia dalam Perspektif Historis

MALANG, Mediamahasiswa.com – Keberagaman budaya Malaysia yang telah terbentuk sejak era perdagangan kuno hingga masa kolonial merupakan aset berharga sekaligus tantangan dalam membangun harmoni sosial. Pengelolaan keragaman ini memerlukan pendekatan komprehensif yang mempertimbangkan aspek historis, sosial, dan ekonomi.

Demikian disampaikan oleh Assoc. Prof. Dr. Syaza Farhana, akademisi International Islamic University Malaysia (IIUM), dalam kelas Multikulturalisme di Asia yang mengupas tuntas tentang dinamika multikulturalisme di Malaysia.

Kelas ini merupakan hasil kolaborasi Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan Eurasia Foundation dalam rangkaian Eurasia Lecture Series. Malaysia, yang memperoleh kemerdekaan pada 1957 dan membentuk federasi pada 1963, dihuni oleh masyarakat multietnis dengan komposisi Melayu-Bumiputera (69%), Tionghoa (23%), dan India (7%). Islam sebagai agama mayoritas dianut 61% populasi, dengan Bahasa Malaysia sebagai bahasa resmi negara.

“Warisan kolonial masih terlihat dalam sistem pendidikan yang mengakomodasi keragaman bahasa pengantar, meliputi Melayu, Mandarin, dan Tamil. Ini merupakan bentuk pengakuan terhadap pluralitas etnis yang ada,” jelas Syaza dalam paparannya.

Dalam ranah politik, Malaysia menerapkan pendekatan konsosiasionalisme yang melibatkan partai-partai berbasis etnis untuk menjaga stabilitas sosial. Kontrak sosial yang memberikan keistimewaan kepada Melayu-Bumiputera, meski terkadang memunculkan isu ketimpangan, menjadi bagian integral dari lanskap politik Malaysia.

“Kebijakan Ekonomi Baru tahun 1971 yang ditujukan untuk mengurangi kesenjangan antaretnis memang menghadapi berbagai kritik, namun ini menunjukkan upaya serius pemerintah dalam mengelola keragaman,” tambah Syaza.

Tantangan terbesar yang dihadapi Malaysia adalah menjaga keseimbangan antara harmoni sosial dan keadilan ekonomi. Masa depan multikulturalisme di negara ini akan sangat bergantung pada inovasi dalam mengelola pluralitas dengan prinsip inklusivitas.

“Keberagaman bukanlah hambatan, melainkan potensi yang dapat memperkaya perspektif dan mendorong inovasi jika dikelola dengan bijaksana,” tutup Syaza dengan optimisme. (*)

ShareTweet

Related Posts

Dari Segyehwa ke Global Korea, Dosen Prodi HI UMM Ungkap Guncangan Politik Luar Negeri Korea Selatan
Kampus

Dari Segyehwa ke Global Korea, Dosen Prodi HI UMM Ungkap Guncangan Politik Luar Negeri Korea Selatan

MALANG, MediaMahasiswa.com - Kebijakan luar negeri Korea Selatan telah mengalami transformasi signifikan sejak era Segyehwa (globalisasi) pada 1990-an, menuju fase...

Mei 6, 2025
Respon Kehadiran AI, Prodi HI UMM Adakan Workshop Tools Penelitian dan AI
Kampus

Respon Kehadiran AI, Prodi HI UMM Adakan Workshop Tools Penelitian dan AI

MALANG, MediaMahasiswa.com - Merespon kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di ranah akademis, Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas...

Mei 5, 2025
Fokus Latihan, Rahasia Muchammad Rafhan Raih Emas di Kejurnas Menembak Perbakin Cup 2025
Kampus

Fokus Latihan, Rahasia Muchammad Rafhan Raih Emas di Kejurnas Menembak Perbakin Cup 2025

Muchammad Rafhan Fatih Al-Karzai, siswa kelas X di SMA Thursina International Islamic Boarding School (IIBS), sukses mencetak prestasi gemilang dengan...

Mei 5, 2025
Alumni Baitul Arqam Dosen UMM Jalin Silaturahmi dan Kolaborasi dengan MCC Blitar, Salurkan Santunan bagi Anak Asuh
Kampus

Alumni Baitul Arqam Dosen UMM Jalin Silaturahmi dan Kolaborasi dengan MCC Blitar, Salurkan Santunan bagi Anak Asuh

Semangat kepedulian sosial dan penguatan sinergi dakwah Muhammadiyah ditunjukkan oleh alumni Baitul Arqam Dosen (BAD) Batch 5 Universitas Muhammadiyah Malang...

Mei 5, 2025
Next Post
Guru Besar Sosiologi UPI Sampaikan Pentingnya Pendidikan Multikulturalisme pada Mahasiswa HI UMM

Guru Besar Sosiologi UPI Sampaikan Pentingnya Pendidikan Multikulturalisme pada Mahasiswa HI UMM

Akademisi IPB Soroti Ketahanan Lingkungan Sebagai Upaya Harmonisasi Multikultural

Akademisi IPB Soroti Ketahanan Lingkungan Sebagai Upaya Harmonisasi Multikultural

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Thursina IIBS Berinovasi dalam Glocolis IYSA 2024: Bioetanol dari Kulit Pisang dan Ampas Kopi

Thursina IIBS Berinovasi dalam Glocolis IYSA 2024: Bioetanol dari Kulit Pisang dan Ampas Kopi

Oktober 23, 2024
Sinergi Yayasan Akmala Sabila dan Bank BJB: Tingkatkan Mutu Pendidikan Lewat Kerjasama Strategis

Sinergi Yayasan Akmala Sabila dan Bank BJB: Tingkatkan Mutu Pendidikan Lewat Kerjasama Strategis

Februari 7, 2025
Terus Berikan Prestasi Internasional, Santri Thursina IIBS Sabet Best Paper di AYIMUN 2024, Thailand

Terus Berikan Prestasi Internasional, Santri Thursina IIBS Sabet Best Paper di AYIMUN 2024, Thailand

Desember 1, 2024
Manfaat Buah Salak bagi Kesehatan: Si Kecil yang Kaya Nutrisi

Manfaat Buah Salak bagi Kesehatan: Si Kecil yang Kaya Nutrisi

Desember 3, 2024

Categories

  • Kampus
  • Lifestyle
  • Nasional

Instagram

    Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to connect your Instagram account.

Tentang Kami

Media Mahasiswa merupakan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) yang berdiri secara Independen.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

No Result
View All Result
  • Home
  • Kampus
  • Lifestyle
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini