MALANG, MediaMahasiswa.com – Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan praktikum Press Conference untuk mata kuliah Media Global dan Public Relations (MGPR). Kegiatan yang berlangsung di Meeting Room Kapal Garden Sengkaling UMM pada 16-17 Juni 2025 ini diikuti oleh 235 mahasiswa/i HI UMM dan bertujuan untuk mengasah keterampilan public speaking mahasiswa sebagai perwakilan dari instansi pemerintah dan/atau organisasi internasional.
Praktikum yang berlangsung selama dua hari dengan empat sesi ini mengangkat mosi-mosi isu internasional yang sangat aktual, yaitu eskalasi konflik India-Pakistan Mei 2025, intensifikasi perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok, dan konflik berkelanjutan Rusia-Ukraina.
Para mahasiswa akan mendebatkan beberapa isu panas yang sedang menjadi sorotan dunia, termasuk krisis India-Pakistan 2025 yang mengalami eskalasi terbaru setelah serangan teroris di Pahalgam, Kashmir pada 22 April 2025 yang menewaskan 26 orang, dilanjuti dengan Operasi Sindoor berupa serangan rudal India ke Pakistan pada 7 Mei 2025. Selain itu, mereka juga akan membahas perang tarif AS-Tiongkok yang kembali memanas pada 2025 dengan President Trump mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap produk Tiongkok hingga 125 persen. Isu-isu lainnya mencakup konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung, konflik Laut Tiongkok Selatan, sengketa ekspor nikel Indonesia, dan krisis imigran di Eropa.
Dalam praktikum ini, para mahasiswa memainkan peran sebagai presiden, pimpinan organisasi internasional, juru bicara, dan wartawan dari berbagai media internasional. Reyhan Erba Danniswara, salah seorang peserta praktikum mengungkapkan antusiasmenya. “Praktikum ini benar-benar menantang dan memompa adrenalin. Setiap kali terlibat dalam perdebatan sengit, rasanya seperti berada di arena diplomasi internasional yang sesungguhnya.”
Naufal Demelzha, pemenang Best Delegate dari kelompok militan Lashkar e Taiba, menambahkan bahwa praktikum ini sangat bermanfaat untuk menunjang keterampilan berpikir kritis sekaligus mempersiapkan diri untuk bekerja di bagian hubungan masyarakat. “Melalui simulasi ini, kami berkesempatan merasakan kompleksitas diplomasi multilateral dengan berperan sebagai berbagai stakeholder internasional. Pengalaman ini memberikan wawasan mendalam tentang dinamika komunikasi strategis dalam forum global,” ungkap Naufal dengan penuh keyakinan.
Praktikum Press Conference yang diselenggarakan oleh Program Studi Hubungan Internasional UMM ini merupakan ujian akhir dari mata kuliah MGPR yang diampu oleh tiga dosen HI UMM, yaitu Hamdan Nafiatur Rosyida, Muhammad Fadzryl Adzmy, dan Muhammad Subhan Setowara. Praktikum ini membuktikan relevansinya dengan menghadirkan simulasi berbagai krisis internasional terkini, mulai dari eskalasi ketegangan India-Pakistan pada Mei 2025 hingga intensifikasi rivalitas ekonomi AS-Tiongkok. Melalui pendekatan pembelajaran experiential learning ini, mahasiswa tidak hanya mengembangkan kapasitas analitis dan kemampuan komunikasi strategis, melainkan juga membangun pemahaman mendalam tentang kompleksitas negosiasi multilateral dalam arena diplomasi modern.
Program inovatif semacam ini menjadi pondasi penting dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk berkiprah di panggung internasional. Dengan terus mengembangkan metodologi pembelajaran yang responsif terhadap dinamika geopolitik global, Program Studi Hubungan Internasional UMM berkomitmen menghasilkan lulusan yang siap menjadi agen diplomasi Indonesia di masa depan, mampu menavigasi tantangan multilateralisme dan berkontribusi dalam menjaga stabilitas kawasan serta perdamaian dunia. (*)
Tidak ada komentar